PROYEK ITU TERUS BERGULIR

Oleh: Drs. Esti Nurhidayat, M.Si

SMA YPPI 1- Surabaya

Ada suatu hal yang sangat luar biasa saya rasakan. Semenjak awal mengikuti program CSF pada tahun 2004 saat CSF digulirkan untuk wilayah Surabaya. Saat itu niatan saya hanyalah untuk mewujudkan ide saya dalam pembuatan media pembelajaran. Saya merasa sangat senang begitu tahu bahwa apa yang menjadi ide saya dapat terwujud dan ternyata dapat bermanfaat bagi orang banyak.

Salah satu ide saya adalah pada tahun 2006 saya membuat kompor hemat energi, dari ide yang telah terwujud tersebut dan sempat dipublikasikan oleh beberapa media massa diminati oleh orang dari berbagai daerah. Pada suatu hari datang ke sekolah saya seseorang bapak dari Pamekasan. Beliau adalah pensiunan guru yang yang bernama Drs. Broto Zainulla, Direktur AGRIBISNIS SYARIAH di kabupaten Pamekasan. Beliau tertarik untuk mengembangkan pembuatan kompor hemat energi tersebut di Pamekasan. Beliau berminat “belajar” membuat kompor tersebut. Akhirnya dengan dukungan pihak Sekolah pembuatan kompor hemat energi tersebut sudah bisa dilakukan di Pamekasan. Walaupun proses “bimbingan” pembuatan kompor tersebut sebatas hanya melalui telpon. Sebenarnya pihak sekolah siap untuk mengadakan pelatihan di Pamekasan namun karena jarak yang begitu jauh dan keterbatasan dana dan waktu maka proses pembimbingan melalui telpon, namun sebelumnya memang pak Broto Zainulla sudah belajar teknik pembuatan kompor hemat energi di SMA YPPI I Surabaya. Hal Serupa juga dilakukan oleh Ibu Dewi dari Situbondo.

Setahun sudah kompor hemat energi dikenal di masyarakat. Beberapa minggu yang lalu saya dihubungi oleh bapak Purwanto dari Perum Perhutani Kabupaten Bojonegoro. Beliau minta pada SMA YPPI I Surabaya untuk membantu mengembangkan kompor hemat energi di Bojonegoro. Hal ini dimaksudkan sebagai salah satu cara menanggulangi kerusakan hutan yang salah satunya adalah penebangan ranting pohon jati yang digunakan untuk kayu bakar untuk memasak. Dalam hal ini saya langsung menyetujuinya dan teknis lebih lanjut akan kami bicarakan lebih lanjut.

Pada tahun 2008 ini pula Universitas Islam Darul Ulum Lamongan (UNISDA) bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Lamongan melalui Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat juga berminat untuk memanfaatkan tekonologi kompor hemat energi untuk digunakan di masyarakat Kabupaten Lamongan. Mekanisme pemasyarakatan melalui Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang akan di laksanakan pada bulan Juli 2008.

Pada tahun 2008 kembali saya mendapat dukungan dari CSF untuk mewujudkan ide saya dalam pembuatan alat pemeraman buah dengan menggunakan kulit labu kuning (Jawa:waluh). Dan disinipun dukungan media sungguh luar biasa. Pada saat realisasi program ada 4 media cetak baik lokal maupun nasional.

Begitu masuk dalam pemberitaan maka berbagai tanggapanpun muncul dari masyarakat yang pada intinya tertarik untuk mencoba membuat. Dan tanpa saya duga sebelumnya saya menerima email dari salah seorang pejabat pemkot Surabaya yang menyampaikan bahwa pemerintah kota Surabaya sangat tertarik pada ide saya dan menyarankan pada saya untuk segera berkoordinasi dengan Disperindag untuk pengembangan lebih lanjut.

E-mail serupa juga saya terima dari salah seorang dari Lumajang yang berminat mengembangkan alat tersebut, karena Kabupaten Lumajang sebagai penghasil Pisang. Saat ini petani pisang mempunyai daya tawar yang rendah dan selalu kalah dengan tengkulak, karena panen pisang tidak bisa di prediksikan. Tetapi dengan alat pemeraman ini masa pemasakan pisang bisa diatur. Sehingga over produksi bisa dikendalikan.

Pada Bulan Juni saya juga sempat di undang oleh Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWM) untuk menjadi nara sumber pada seminar pengembangan Profesionalisme dan kreativitas guru. Dan masih ada beberapa lembaga pendidikan yang bermaksud mengundang saya untuk menjadi narasumber pada seminar dan workshop dalam rangka pengembangan kreativitas guru. Pada kesempatan ini Rekan-rekan Dosen dari jurusan Teknologi pangan juga berminat untuk membantu saya dalam mengembangkan Alat pemeraman Buah dengan kulit labu kuning lebih lanjut.

Semua yang saya dapatkan pada berbagai kesempatan dan pemanfaatan tekonologi sederhana yang bermanfaat bagi orang banyak tak lepas dari dukungan dari CSF dan Yayasan Hope Indonesia. Semoga apa yang telah diberikan oleh CSF dan Yayasan Hope Indonesia ini akan menjadi awal yang baik bagi pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Ada satu hal yang menjadi impian saya. Saya ingin sharing pengalaman pada rekan-rekan guru yang lain dalam rangka untuk membangkitkan semangat dan motivasi bagi guru dalam pengembangan diri sehingga potensi yang ada pada dirinya kembali tergali dan menjadi modal dalam peningkatan mutu pengajaran di kelas. Semoga CSF dan Yayasan Hope Indonesia berkenan untuk membantu saya dalam mewujudkan impian tersebut.

Tinggalkan balasan