Oleh Uzunu Khair, M.Si
SMA Panca Budi Medan
Jl. Gatot Subroto Km. 4,5 Sei Sikambing Medan
Telp. 061 – 845 5480
Salah satu aktivitas terbaik csf 2007
Pendahuluan
Dalam kurikulum pendidikan nasional, mata pelajaran Biologi merupakan pelajaran sains yang selalu ada dalam kurikulum mata pelajaran baik pada tingkat Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Tingkat Atas. Mata pelajaran biologi selalu mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan makhluk hidup dan lingkungan. Dalam mempelajari mata pelajaran biologi, istilah ilmiah tidak bisa dipisahkan dalam penyampaian materi biologi kepada peserta didik. Banyaknya istilah ilmiah dan nama latin dari jenis-jenis makhluk hidup yang harus dipelajari membuat mata pelajaran biologi sulit untuk dikuasai oleh peserta didik.
Latar belakang
Ide kegiatan ini muncul saat banyak siswa yang tidak mengetahui nama spesies meskipun mengetahui nama daerahnya. Siswa juga sukar membayangkan suatu bagian / morfologi dari suatu objek makhluk hidup yang ada di dalam teori sehingga lebih banyak membuat siswa “berkelana” dengan pikiran masing-masing. Artinya materi secara teori sulit dipahami tanpa adanya objek langsung. Salah satu langkah adalah melakukan kegiatan praktek dan dibuat langkah alternatif untuk memfasilitasi objek-objek makhluk hidup sebagai bahan pembelajaran. Salah satunya membuat awetan makhluk hidup baik dari tumbuhan maupun hewan. Sebagai langkah awal, dilakukan program pembuatan awetan makhluk hidup dibuat dalam skala kecil / mini dalam ruangan awetan khusus yang dapat disebut sebagai museum.
Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah :
- Membuat awetan (spesimen) hewan dan tumbuhan yang akan dijadikan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan daya serap terhadap materi pelajaran.
- Memberi pengetahuan dan wawasan kepada siswa tentang pembuatan spesimen awetan hewan dan tumbuhan.
- Memberikan informasi kepada siswa dan masyarakat tentang berbagai jenis makhluk hidup.
Pelaksanaan program
Pelaksanaan program dilakukan dalam beberapa tahap.
1. Sosialisasi program, ditindak lanjuti dengan pemberian materi-materi dan rencana proses pelaksanaan program. Pembekalan materi proses pengadaan program dilakukan didalam kelas, selanjutnya pembuatan spesimen dilakukan di ruang museum.
2. Spesimen yang diperoleh melalui beberapa cara, yaitu koleksi langsung seperti spesimen tumbuhan dan hewan-hewan tertentu oleh siswa. Beberapa objek hewan diperoleh melalui pembelian dari pasar, pasar hewan dan juga dari kolektor.
3. Pembuatan spesimen dilakukan secara bertahap tergantung pada ketersediaan objek yang akan dijadikan spesimen. Spesimen yang dibuat oleh siswa dan guru mencakup spesimen basah dan kering dan rangka. Kegiatan pembuatan spesimen dilakukan dalam beberapa tahapan dan proses.
- Untuk spesimen basah, objek hewan dimasukkan ke dalam larutan pengawet.
- Untuk spesimen kering, siswa melakukan pembedahan dan penjahitan.
- Sedangkan untuk spesimen rangka, dilakukan pembiusan, perebusan, pembuangan daging dan terakhir asembling (penyatuan rangka) sesuai dengan buku panduan yang ada.
Spesimen yang telah jadi dijaga keutuhannya dengan memasukkan ke dalam kotak kaca atau aquarium. Pada tumbuhan, aktivitas berupa koleksi langsung disekitar halaman sekolah dan dilanjutkan dengan proses herbarium. Pembuatan spesimen insekta dengan cara koleksi bertahap, setelah sampel cukup terkumpul kemudian disimpan di kotak insektarium. Koleksi insekta dilakukan dengan menggunakan peralatan insekting net.
4. Identifikasi spesimen, beberapa spesimen diidentifikasi setelah difiksasi dengan pengawet, terutama untuk hewan-hewan laut kemudian dimasukkan ke dalam wadah pengawetan. Beberapa spesimen pisces, ampibi, reptil dan mamalia, dilakukan identikasi baik sebelum maupun sesudah proses pengawetan. Pengidentifikasian dilakukan dengan mengacu pada sumber literatur, baik dari buku maupun media elektronik.
5. Penataan Spesimen Museum. Wadah spesimen (akuarium, stoples kaca) letakkan pada tempat tertentu (rak dan meja), dikelompokkan jenis yang seragam, namun ada juga dibuat secara acak untuk menghindari kejenuhan visual pada objek yang hampir seragam. Beberapa herbarium dibuat bingkai dan digantung di dinding ruangan / papan informasi, sementara insektarium dan awetan hewan laut, digantung di dinding ruangan. Selain spesimen, disediakan juga papan informasi yang memuat skema kerja dan proses pembuatan spesimen. Papan informasi juga memuat foto-foto aktivitas siswa yang melakukan pembuatan spesimen.
Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah kegiatan ini dapat membantu penyerapan dan pemahaman materi biologi dengan lebih baik serta menambah pengalaman dalam hal pembuatan spesimen.
Kendala
Kendala yang dihadapi selama kegiatan berlangsung yaitu adanya keterbatasan waktu membuat pelaksanaan program berlangsung lebih lama dari yang dijadwalkan. Hal ini disebabkan karena beberapa spesimen (terutama jenis hewan) membutuhkan perlakuan bertahap dan berkelanjutan, sementara waktu pembuatan spesimen sangat minim sehingga ada spesimen yang setengah jadi mengalami kerusakan akibat tidak dilakukan proses lanjutan.