Bullying ? Ih, Sereeeem….

Oleh : Beni Aminullah, ST, SMA Labschool Kebayoran

Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 14 Kebayoran Baru

Telp. 021 - 7398935

Salah satu aktivitas terbaik csf 2007


Latar belakang

Berita mengenai kekerasan geng wanita disebuah kota yang dilengkapi dengan video kekerasannya yang tersebar luas di masyarakat, membuat hati sebagai pendidik bertanya-tanya sebenarnya apa yang sedang terjadi dimasyarakat kita. Berita tersebut menjadi bukti betapa bullying sebagai tindak kekerasan masih terus menerus terjadi juga didalam institusi pendidikan. Bullying yang terjadi dilakukan dalam kegiatan seperti ospek, atau pada saat ujian kenaikan tingkat disebuah organisasi sekolah, atau saat seorang siswa ingin menjadi anggota dari organisasi tertentu seperti OSIS, Pramuka atau PMR.

Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan atau mengkreasikan suasana belajar mengajar yang variatif, serta mengkolaborasikan mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk mencapai kompetensi penulisan naskah drama serta penggunaan peralatan kamera dan juga software perfilman.

Pelaksanaan program

Kegiatan perencanaan dan pelaksanaannya dilaksanakan di kampus SMA Labschool Kebayoran. Dengan melibatkan para siswa kami membuat film berdurasi pendek yang terjadi karena terinspirasi oleh cerita rakyat didaerah kepulauan Solomon. Ceritanya sendiri diberi judul, “ Pohon yang kehilangan Rohnya “. Para siswa saling terlibat untuk memerankan salah satu tokoh dalam ide cerita tersebut.

Cerita tentang salah satu kebiasaan yang ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon yang letaknya di Pasifik Selatan. Nah, penduduk primitif yang tinggal disana punya sebuah kebiasaan yang menarik yakni meneriaki pohon. Untuk apa? Kebiasaan ini ternyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak. Inilah yang mereka lakukan, dengan tujuan supaya pohon itu mati. Caranya adalah mereka lakukan teriakan berjam-jam selama kurang lebih empat puluh hari. Dan apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya akan mulai mengering, setelah itu dahan-dahannya juga mulai akan rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan dengan demikian mudahlah ditumbangkan.

Para siswa yang memerankan setiap tokoh dalam cerita tersebut belajar bahwa teriakan-teriakan yang kita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan-lahan pada akhirnya akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan kita. Jadi ketika masih ada kesempatan untuk berbicara baik-baik, cobalah untuk mendiskusikan mengenai apa yang anda harapkan.

Tinggalkan balasan