Tanggal 2 Mei Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peringatannya tahun ini diwarnai dengan kritik atas sistem pendidikan Indonesia, terutama tentang Ujian Nasional. Ujian Nasional yang berlangsung sebelum Hardiknas namun terus menjadi topik hangat diskusi sampai sekarang membuat kita mengaitkan keduanya.

Di Facebook Page-nya, AksiGuru turut memperingati Hardiknas secara sederhana, dan menanyakan kepada para rekan guru apa yang menjadi harapan mereka pada Hardiknas tahun ini. Jawabannya cukup bervariasi, namun Ujian Nasional beberapa kali muncul, menunjukkan bahwa hal ini memang menjadi perhatian para guru.

Jawaban-jawaban yang terlontar dari rekan-rekan guru antara lain adalah:

• “Nilai UN anak-anak sesuai harapan”
• “Pendidikan yang benar2 gratis, serta perbaikan ekonomi bagi guru2 swasta agar diperhatikan juga oleh pemerintah”
• “Harapan saya supaya guru honor yang sdh mengabdi 10 (tahun) ke atas diangkat menjadi (gaji) PNS”
• “Pokoknya mah honor ditambah, biar semangat, he…..”
• “Harapan saya pendidikan di semua jenjang dimurahkan, guru diperhatikan, Insya Allah bisa. Sekarang mah memang belum bisa, karena dananya banyak yang diKORUPSI”
• “Dana BOS tidak dikorupsi, sehingga program sekolah berjalan lancar…. UN diganti dengan Ujian Sekolah aja…., karena UN tidak senada dengan KTSP…… Sertifikasi tidak dipersulit, karena guru tidak pernah bisa korupsi……Pendidikan harus gratis, karena mendapatkan ilmu itu adalah hak asasi ……Guru tidak boleh gaptek, karena itu berikan guru fasilitas penunjang seperti komputer atau laptop, jangan hanya buat anggota dewan aja….. Guru membentuk karakteristik bangsa, karena itu tingkatkan derajat guru dengan gaji yang cukup.”

Harapan-harapan tersebut diungkapkan oleh para guru dari hatinya langsung, bentuk pernyataan pendapat mereka yang kerapkali tidak didengar. Mudah-mudahan di masa yang akan datang perubahan positif akan tercipta dan pendidikan di Indonesia menjadi sesuai dengan harapan kita semua… amiin…