Oleh: Heru Setyo Winarso, SE
Unik dan Menarik
Unik dalam kamus bahasa Indonesia mempunyai pengertian sesuatu yang lain daripada yang lainnya, bisa juga diartikan sesuatu yang langka, aneh atau janggal. Kata unik itu sendiri mempunyai pengertian sesuatu yang tidak lazim atau umum yang dijumpai di masyarakat, sehingga menjadikan sesuatu tersebut spesial dan istimewa. Karena spesial dan keistimewaan itulah banyak dicari orang dan mempunyai harga(khusus) di masyarakat.
Kata unik biasanya diikuti dengan kata menarik sehingga menjadi “UNIK dan MENARIK”, jadi unik dan menarik mempunyai pengertian sesuatu yang lain daripada yang lainnya dan amat sedikit dijumpai, serta sesuatu itu menarik banyak orang. Seperti prinsip ekonomi jika permintaan banyak dan penawaran sedikit maka harga barang tersebut menjadi mahal. Seperti barang antik yang jumlahnya amat sedikit dijumpai dimasyarakat sehingga menjadikan barang antik tersebut mempunyai harga yang tinggi bagi penggemarnya.
Ketika Kita Merasa Spesial, Istimewa, Unik dan Menarik, Diperlukan dan Tak tergantikan Orang Lain.
Kita akan menemukan kebahagian yang luar biasa ketika kita diperlakukan sangat spesial, istimewa, diperlukan banyak orang dan bermanfaat bagi banyak orang. Contohnya: Ketika orang tua menemukan kebahagian karena merasa sangat bermanfaat bagi anak-anaknya. Seorang pembantu akan merasa menemukan kebahagian yang luar biasa manakala pekerjaannya tidak bisa dikerjakan oleh majikannya. Seorang guru akan merasa sangat bahagia ketika siswa-siswinya meraih sebuah prestasi berkat bimbingannya. Dan kebahagian-kebahagian itu tak akan pernah ternilai oleh ukuran materi, seperti seorang ibu yang hamil 9 bulan 10 hari dan selama kehamilannya tidak pernah merasa mengeluh, terus menjelang melahirkan merasakan sakit yang luar biasa dan bahkan menaruhkan nyawa antara mati dan hidup. Tetapi saat bayi yang dilahirkan terlahir dengan sempurna dan selamat maka rasa sakit itu langsung hilang dan tergantikan oleh sebuah kebahagiaan yang luar biasa.
Aku, Seorang Guru yang Unik dan Menarik
Kata “Aku” disini bukan untuk penulis tetapi untuk semua yang membaca tulisan ini dan khususnya untuk para pendidik. Seperti telah diuraikan di atas unik dan menarik mempunyai pengertian sesuatu yang lain daripada yang lainnya dan amat sedikit dijumpai, serta sesuatu itu menarik banyak orang. Kalau kita berkeinginan menjadi seorang guru yang bisa menarik banyak siswa atau dibutuhkan dimasyarakat berarti kita harus bisa menjadikan diri kita sebagai diri yang unik. Unik disini adalah mempunyai pengertian seorang guru yang mampu menjadikan dirinya sebagai guru yang lain daripada yang lain(dalam pengertian yang positif).
Ketika kita makan bakso ditempat langganan kita walaupun tempatnya terkadang jauh dari tempat kita tinggal dan harganya mungkin juga lebih mahal daripada harga bakso pada umumnya kita masih sering makan bakso langganan kita tadi. Hal ini bisa terjadi karena masakan baksonya enak, dalam penyajiannya bisa menyajikan lain daripada penjual lainnya, pelayannya ramah, selalu mau berkreasi dan inovatif tanpa harus mengurangi rasa bakso itu sendiri yang sudah menjadikan ciri khas, sehingga menjadikan pelanggannya betah dan terus bertambah serta mau datang lagi untuk membeli. Maka setiap pelanggan merasakan kepuasan tersendiri setelah menikmati makan bakso.
Yang membedakan antara pelanggan dan pembeli, kalau pelanggan adalah seorang (kelompok) pembeli yang akan kembali untuk membeli kebutuhannya dan merasakan kepuasan tersendiri setelah mendapatkan apa yang dia inginkan dan tak tergantikan oleh penjual lainnya. Kalau pembeli adalah seorang (kelompok) yang akan melakukan pembelian disaat membutuhkan sesuatu dan dia hanya sekali melakukan pembelian dimana terkadang ada rasa keterpaksaan.
Sekarang bagaimana menjadikan diri kita sebagai guru yang banyak “Pelanggan” atau banyak disukai oleh siswa, orang tua dan masyarakat? Tidak jauh berbeda dengan penjual bakso yang sudah banyak pelanggannnya. Seorang guru harus mampu menggali semua potensi diri yang positif dalam dirinya. Potensi/pengembangan diri yang positif bisa didapatkan dengan cara:
- Banyak membaca buku yang berkaitan dengan profesi guru, contohnya: bagaimana cara mengajar dengan menyenangkan, cara penguasaan kelas, bagaimana memotivasi siswa mau belajar dan lain-lain.
- Mengikuti diklat, seminar yang berberkaitan dengan profesi guru sehingga bisa meningkatkan profesional seorang yang kompeten.
- Selalu minta kritikan, saran dan masukan baik positif maupun negatif. Respon negatif yang kita terima bisa menjadikan motivasi untuk merubah menjadi positif, misalnya kita dikritik kalau masuk sering kali terlambat maka kita harus merespon menjadi positif yaitu besok-besok kalau masuk jangan pernah terlambat lagi, kalau kita mendapat respon yang positif, misalnya mendapatkan pujian, sanjungan, prestasi, dan respon positif lainnya harus bisa menjadikan kebanggaan(bukan menjadikan sombong) dalam diri kita bahwasannya kita bisa melakukan hal tersebut, misalnya kita bisa terpilih sebagai guru berprestasi berarti dengan menyandang gelar guru berprestasi berarti kita harus bisa menjadikan figur teladan diantara teman, siswa, keluarga dan dilingkungan dimana kita selalu berinteraksi dengan masyarakat.
- Selalu berkreatifitas terus supaya mampu bersaing secara positif. Mencoba dan mencari hal-hal baru untuk pengembangan diri supaya tidak ketinggalan perkembangan zaman. Selalu berpikiran bagaimana supaya siswa kita bisa berhasil dalam akademik dan non akademik(ekstrakulikuler), karena keberhasilan siswa adalah keberhasilan kita dalam pembinaan.
- Selalu berinovatif terus supaya mampu bersaing sehingga tidak ketinggalan perkembangan zaman. Sebagai guru kita dituntut tidak hanya dalam belajar mengajar tetapi penguasaan teknologi harus kita kuasai juga, misalnya dalam mencari informasi di internet, melakukan terobosan-terobosan baru dalam mengajar, mampu melakukan dan mencoba hal-hal baru.
- Mengadakan penelitian dan analisis dengan kaitannya dunia pendidikan. Sebagai guru harus mampu mengadakan penelitian dan dari penelitian itu dianalisa, misalnya mengadakan penelitian “Kenapa Nilai Ujian Nasional Menurun” , setelah data yang diperlukan terkumpul baru dianalisa.
Dengan demikian kehadiran seorang guru selalu ditunggu-tunggu siswanya dikelas, sementara ketidak hadirannya merupakan suatu kerinduan dan kecintaan antara siswa dan guru tersebut. Jika kita selalu berpikiran orang lain bisa kenapa kita tidak? Maka tidak ada yang tidak mungkin, sebelum kita pernah mencobanya.
Menjadi seorang pengajar sekaligus seorang peneliti sangatlah sulit. Jika seseorang itu tidak memiliki kecintaan tulis menulis, punya keberanian menuangkan ide kreatif dan rasa ingin berbagi pengetahuan. Ada banyak guru enggan melakukan penelitian (tindakan kelas) karena mereka mengatakan sibuk dan tidak ada follow up buat apa susah-susah.
Memang harus membangun diri menjadi guru yang unik selama cinta terhadap dunia pendidikan. Saya setuju tulisan Anda.