Oleh: Wicaksono*
Mengapa membuat blog? Begitulah pertanyaan yang sering saya dapat dari kawan- kawan. Pertanyaan ini mereka ajukan setelah mereka tahu saya memiliki blog dan rajin mengisinya.
Jawaban saya selalu sama: saya membuat blog karena suka menulis. Lewat tulisan saya mengutarakan gagasan, pendapat, perasaan, informasi, pengetahuan dan sebagainya agar diketahui orang lain. Dengan kata lain, saya ingin berbagi melalui tulisan kepada siapa saja. Nah, blog membantu saya membagikan ide dan opini itu tersebar luas ke delapan penjuru angin.
Lantas apa hubungan antara blog dan guru? Menurut saya, guru adalah profesi yang juga selalu berbagi. Mereka membagikan pelajaran, ilmu, gagasan, dan sebagainya kepada anak didik – setiap hari. Ibarat sumur, seorang guru tak akan pernah kekeringan bahan untuk dibagikan.
Akan lebih baik bila pelajaran dari seorang guru tidak hanya diterima oleh murid-muridnya di kelas, tapi juga anak-anak lain di mana pun mereka berada. Semakin banyak anak, semakin baik. Kalau bisa bahkan bukan hanya murid yang memperoleh pelajaran itu, tapi semua orang.
Seperti yang saya lakukan, salah satu cara membagikan ilmu secara luas adalah melalui blog dan media sosial lainnya, seperti Facebook dan Twitter. Blog adalah jaringan terbuka yang bisa diakses di mana saja. Hanya dibutuhkan seperangkat komputer dan akses ke Internet. Lewat blog, pembaca sebuah tulisan tak terbatas. Blog membuat ruangan kelas bagaikan tanpa sekat.
Selain itu, blog adalah media yang membebaskan. Di blog, seorang guru matematika, misalnya, boleh saja menulis tentang masalah etiket. Guru bahasa pun dipersilakan membahas masalah di luar bidang ajarnya, contohnya filsafat olahraga. Seorang guru fisika pun bahkan tak dilarang berbagi teknik fotografi yang menjadi hobinya di luar sekolah. Pendeknya, blog bisa membuat guru menjadi dan berbagi apa saja.
Blog justru akan memancing guru berkreasi semaksimal mungkin. Dengan teknologi yang melekat padanya, blog memungkinkan guru menambahkan gambar, suara, atau video sebagai pelengkap bahan ajar. Materi pelajaran niscaya akan semakin menarik dan memicu kretivitas anak didik.
Apakah para guru tak tertarik untuk memberikan pelajaran kepada murid-murid di luar kelas melalui blog?
*) Penulis adalah editor di Majalah Tempo dan anggora Dewan Juri Citi Success Fund 2009 serta adalah seorang blogger, pemilik https://ndorokakung.com/
November 24th, 2009 at 11:56 am
[...] Sumber: https://aksiguru.org/2009/11/23/mengajar-lewat-blog/ [...]
November 24th, 2009 at 2:50 pm
benar..om doro..aku saja sudah mulai menggunakan efbe buat media mengajar dan memberikan tugas tertulis siswa lewat efbe (catatan) yg nantinya dikirim kebanyak teman (siswa), dan menanggapinya
seru bro….
November 24th, 2009 at 2:57 pm
Yth. Bp. Wicaksono
Setuju pendapat Bapak. Dan biasanya orang yang punya semangat haus pengetahuan biasanya sedia berbagi pengetahuan.
November 25th, 2009 at 1:26 pm
yup..stuju ndoro..dengan blog, siswa bisa menemukan gurunya sebagai sosok yang tidak hanya merupakan guru tetapi juga sahabat…
November 25th, 2009 at 4:35 pm
[...] Mengajar Lewat Blog by Ndoro Kakung [...]
November 26th, 2009 at 12:01 pm
Aih… Ternyata Quick, it’s chemistry! dicolek oleh Ndorokakung Maaf, saya malah baru baca tulisan ini sekarang.
November 27th, 2009 at 11:33 am
tidak hanya teks, kita bisa membuat Blog berisi Radio internet, tayangan TV Internet, serta video pembelajaran yg bs langsung ditayangkan di Blog. Mau?
https://vandha.co.cc
Pandapotan Harahap, S.Pd., M.Pd., M.P.Fis.
November 29th, 2009 at 8:25 pm
berpijak dari motivasi yang sama … sehingga saya membangun blog “Kareem Math Tutor”
November 29th, 2009 at 8:34 pm
berpijak dari motivasi yang sama … sehingga saya membangun blog “Kareem Math Tutor” (ralat alamat weblog untuk comment sebelumnya)
September 7th, 2011 at 1:20 pm
[...] https://aksiguru.org/2009/11/23/mengajar-lewat-blog/ Like this:SukaBe the first to like this [...]
September 22nd, 2011 at 2:44 pm
buat para guru2 seluruh indonesia..
tolong perkenalkan kepada seluruh siswa dan siswi anda,..
https://www.ayosekolah.com
Portal Pendidikan yang dikemas dalam bentuk jejaring social. “Ayosekolah.com berupaya tidak membendung teknologi, tetapi mencoba mengikuti arus teknologi dengan membangun website ayo sekolah. Fitur jejaring social ini bisa digunakan untuk chatting dan update status itu kontennya 20 persen. Tetapi ada konten 80 persen lagi berbau pendidikan.
Terima Kasih.
September 23rd, 2011 at 2:04 pm
setujuuu.. terbebas dari ruang dan waktu