Hidroponik

Oleh : Siti Chaerijah Aurijah, S Pd

SMA Negeri 1-Depok

Salah satu dari 10 Ringkasan Program Terbaik

Citi Success Fund 2005

Pendahuluan

Istilah HIDORPONIK (hydroponics) digunakan untuk menjelaskan tentang cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamanya. Dikalangan umum istilah ini di kenal sebagai “Bercocok tanam tanpa tanah“. Di sini termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainya yang menggunakan air atau bahan porous lainya seperti pecahan genting , pasir kali, kerikil dan gabus putih.

Mengapa memilih judul “ HIDROPONIK “ ? sebagai guru biologi di SMA Negeri 1 Depok, penulis sangat tertarik dengan masalah hidroponik mengingat beberapa hal yang menunjang antara lain :

Mengingat Depok sebagai kota penyangga ibu kota DKI Jakarta kian hari semakin padat jumlah penduduknya, perumahan muncul di mana–mana di penjuru kota Depok. Perumahan yang ada pada umumnya lahanya sempit, sehingga bila ingin bercocok tanam harus menyesuaikan dengan lahan yang sempit.

Tujuan Program

1. Untuk membekali siswa dengan keterampilan praktis berbasis Bioteknologi untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari–hari di masyarakat.

2. Siswa mampu memahami dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan Biologi melalui Bioteknologi Hidroponik.

3. Untuk memotivasi siswa mempelajari Biologi.

Pelaksanaan program

Membuat perangkat Hidroponik dan rak tanaman pada sistem NFT, air atau nutrien dialirkan dalam wadah penanaman (digunakan talang pralon persegi). Wadah penanaman dibuat miring agar nutrien dapat mengalir, nutrien yang telah melewati wadah penanaman, ditampung dalam bak atau tangki dan kemudian dipompa untuk dialirkan kembali.

Bahan yang di gunakan dalam irigasi sistem NFT yaitu :

  • Talang sebagai tempat aliran nutrien dan sekaligus tempat penanaman
  • Selang inlet dan outlet (pipa paralon ½ inchi) yang menghubungkan talang dengan pralon utama
  • Pralon utama berdiameter 1 inchi
  • Tangki atau bak penampung
  • Pompa submersible

Pada hidroponik NFT, digunakan talang bentuk segi empat (talang rumah) dengan ukuran lebar 13 – 17 cm dan panjang 4 m. Talang diletakkan di atas bedeng yang terbuat dari kayu dengan kemiringan 1-5%, kemiringan diusahakan tidak lebih dari 5 % karena semakin curam kemiringan tersebut kecepatan pompa mengalirkan nutrisi harus semakin cepat. Seperti gambar di bawah

Di dasar talang bisa diberi kerikil, batu bata, sabut kelapa dan lembaran kertas tujuanya agar penyebaran nutrien dapat merata. Talang ini nantinya akan ditutup dengan styrofoam yang telah diberi lubang, lubang tersebut di gunakan sebagai lubang tanam.

Selanjutnya membuat pembibitan tanaman sawi, penyemaian dilakukan dengan cara menaburkan biji sawi caisim di atas media arang sekam yang diberi air, air sangat penting untuk merangsang pertumbuhan kecambah .

Setelah segala sarana telah siap dan penanaman akan dimulai, nutrien dapat dialirkan lebih dahulu, setelah nuttrien mengalir dengan baik baru dilakukan penanaman .

Dari tempat pembibitan (gelas aqua bekas) bibit baru dipindahkan ke tempat permanen (lubang styrofoam pada talang) pemindahan dilakukan dengan cara mencabut bibit secara utuh dengan hati–hati.

Perawatan rutin harus senantiasa dilakukan setiap hari. Tangki air yang mengandung nutrien harus senantiasa cukup, pompa submersible harus selalu diperiksa dan dibersihkan. Kegiatan ini dilakukan secara bergilir oleh kelompok siswa, hasil pengamatan sawi caisim tumbuh subur tidak ditemukan ulat ataupun serangga.

Sebelum panen dilakukan beberapa hari sebelumnya, dilakukan penyemaian kembali biji tanaman. Biji tanaman yang disemai adalah biji kangkung hal ini berbeda dengan tanaman sebelumnya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bercocok tanam tanpa tanah memberi keuntungan yang lebih besar, terutama bagi penduduk perkotaan yang memiliki lahan sempit atau gersang. Cara ini memberi nilai plus dalam menciptakan penghijauan ditempat–tempat yang tidak memungkinkan lagi ditanam pohon dengan media tanah.

Kegiatan hidroponik ini dapat dijadikan sarana untuk memahami materi pelajaran biolagi khususnya tentang Bioteknologi, dunia tumbuhan, pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, sistem transportasi pada tumbuhan, serta tentang lingkungan . Mata pelajaran Fisika khususnya tentang energi dan mekanika fluida., mata pelajaran kimia khususnya tentang pupuk dan kimia dan kehidupan sehari – hari .

Kegiatan hidroponik ini telah menarik minat seorang pengurus Yayasan Yatim Piatu Ar Ridho Sawangan Depok, ibu Hj, Lailan Samihah S.Ag, untuk diadakanya pelatihan pembuatan Hidroponik.

Tinggalkan balasan

loading