Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 14 Kebayoran Baru
Telp. 021 - 7398935
Pendahuluan
Latar belakang
Berita mengenai kekerasan geng wanita disebuah kota yang dilengkapi dengan video kekerasannya yang tersebar luas di masyarakat, membuat hati sebagai pendidik bertanya-tanya sebenarnya apa yang sedang terjadi dimasyarakat kita. Berita tersebut menjadi bukti betapa bullying sebagai tindak kekerasan masih terus menerus terjadi juga didalam institusi pendidikan. Bullying yang terjadi dilakukan dalam kegiatan seperti ospek, atau pada saat ujian kenaikan tingkat disebuah organisasi sekolah, atau saat seorang siswa ingin menjadi anggota dari organisasi tertentu seperti OSIS, Pramuka atau PMR.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan atau mengkreasikan suasana belajar mengajar yang variatif, serta mengkolaborasikan mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk mencapai kompetensi penulisan naskah drama serta penggunaan peralatan kamera dan juga software perfilman.
Pelaksanaan program
Kegiatan perencanaan dan pelaksanaannya dilaksanakan di kampus SMA Labschool Kebayoran. Dengan melibatkan para siswa kami membuat film berdurasi pendek yang terjadi karena terinspirasi oleh cerita rakyat didaerah kepulauan Solomon. Ceritanya sendiri diberi judul, “ Pohon yang kehilangan Rohnya “. Para siswa saling terlibat untuk memerankan salah satu tokoh dalam ide cerita tersebut.
Cerita tentang salah satu kebiasaan yang ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon yang letaknya di Pasifik Selatan. Nah, penduduk primitif yang tinggal disana punya sebuah kebiasaan yang menarik yakni meneriaki pohon. Untuk apa? Kebiasaan ini ternyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak. Inilah yang mereka lakukan, dengan tujuan supaya pohon itu mati. Caranya adalah mereka lakukan teriakan berjam-jam selama kurang lebih empat puluh hari. Dan apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya akan mulai mengering, setelah itu dahan-dahannya juga mulai akan rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan dengan demikian mudahlah ditumbangkan.
Para siswa yang memerankan setiap tokoh dalam cerita tersebut belajar bahwa teriakan-teriakan yang kita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan-lahan pada akhirnya akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan kita. Jadi ketika masih ada kesempatan untuk berbicara baik-baik, cobalah untuk mendiskusikan mengenai apa yang anda harapkan.
Profil Guru
Beni Aminullah, ST
Tempat tanggal lahir :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Guru Bahasa, SMA Labschool Kebayoran
December 11th, 2009 at 12:33 pm
[...] kelas. Menganai bagaimana kerjasama yang baik antar bidang studi saya punya contoh menarik, dalam situs aksi guru saya melihat sebuah kerjasama yang baik antara guru bahasa dan guru bimbingan konseling saat siswa [...]
December 17th, 2009 at 6:48 am
[...] kelas. Menganai bagaimana kerjasama yang baik antar bidang studi saya punya contoh menarik, dalam situs aksi guru saya melihat sebuah kerjasama yang baik antara guru bahasa dan guru bimbingan konseling saat siswa [...]
February 12th, 2010 at 3:45 pm
anak saya masih TK, pulang sekolah marah-marah karena uangnya untuk beli mainan diambil temannya. Sedikit heran saya bertanya kepada anakku, kakak mengapa uangnya diambil dafa?. iya … dafa ambil uang kakak juga uang yang lain…katanya untuk beli mainan juga.
Apakah kejadian ini adalah bagian dari bullying. Koq di TK ada “pemalakan”. Apakah ini cikal dari bullying?. Atau mungkin, sifat ego anak-anak tk saja?
May 31st, 2012 at 2:50 pm
Apa yang dikatakan akan terlaksana, apa yang ditujukan akan sampai, apa yang dicitakan akan tercapai. semua tergantung niat dan usahanya serta kemampuannya. mari kita singkapi apa yang menjadi tujuan hidup ini, mau baik kata dan niatkan baik, mau sebaliknya silahkan.