Dari Jamur Ajaib sampai Mancis Multiguna

Kisah Para Guru dengan Gagasan Kreatifnya

Oleh: Nasib TS

Mereka adalah para guru dengan berbagai gagasan menjadikan proses belajar lebih efektif dan menyenangkan. Melalui observasi dan penelitian sederhana, guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) itu menuangkan berbagai gagasannya dalam bentuk kertas kerja program kegiatan edukatif. Berikut kisah mereka!

Anisah SPd seorang guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMK Amir Hamzah Medan. Pekerjaan suami yang seorang pedagang mancis (pemantik) menginspirasi Anisah untuk menuangkan gagasan menciptakan kegiatan edukatif yang bisa menjadi bekal siswanya termotivasi berwirausaha. ”Profesi suami menginspirasi saya membuat mancis terapi multiguna sebagai kegiatan pembelajaran bagi siswa,” ujarnya.

Anisah meyakini, siswanya akan senang mempelajari pembuatan mancis terapi multiguna karena mudah merakitnya, namun menghasilkan karya yang menjadi produk dagangan yang unik. ”Mancis itu memiliki empat fungsi, yakni sebagai terapi kejut listrik, pemantik api, senter dan laser,” ujarnya.

Dengan gagasannya itu, Anisah pun mulai mendesain kegiatan tersebut untuk menunjang aktivitas belajar siswa mengenal dunia kewirausahaan. Ini selaras dengan program pendidikan SMK yang mempersiapkan siswa terjun ke dunia usaha. Karena itulah, selain dilatih dan diajarkan memproduksi mancis multiguna, siswa juga diajarkan memasarkannya. ”Perakitannya tidak sulit karena didukung bahan-bahan yang mudah diperoleh di pasaran, pemasaran juga tidak payah karena mancis benda yang dibutuhkan. Dengan keunikan yang memiliki empat fungsi, kita yakin mancis ini bisa memotivasi siswa untuk melakukan wirausaha,” katanya yakin.

Rista Aruan Spd, lain lagi gagasannya. Guru bidang studi Kimia di SMK Methodist 8 Medan ini fokus dengan gagasan untuk menyiapkan aktivitas yang bisa meningkatkan semangat belajar siswa terutama untuk bidang studi yang diajarkannya. Apa gagasan Rista? ”Saya tengah mendesain ikatan kimia dari bola-bola plastik,” terang guru muda berwajah manis itu.

Menurut Rista, ada beberapa hal yang melatar belakangi gagasannya. Salah satunya, materi Kimia di SMK merupakan hal yang baru dan masih sulit untuk dipelajari. Ini karena sifat materi Kimia yang abstrak, membuat para siswa tidak termotivasi belajar dan hasilnya tidak optimal. ”Siswa SMK acuh tak acuh pada Kimia dan hanya berfokus pada mata pelajaran jurusannya saja sehingga memperkuat sulitnya pelajaran itu,” terangnya.

Karena itulah Rista menggagas membuat alat peraga belajar dari bola pimpong yang dirangkai sedemikian rupa untuk menjelaskan ikatan unsur kimia. Untuk mendukung programnya itu, Rista membutuhkan 10 kotak bola pingpong, 50 kotak bola plastik dengan ukuran berbeda, cat pilok, tripleks dan lainnya. ”Awalnya guru mempraktekkan cara merangkai bola pimpong hingga membentuk ikatan kimia yang diinginkan, kemudian dengan bimbingan guru dilakukan para siswa,” ujarnya.

Dengan cara itu Rista berharap siswanya termotivasi untuk belajar Kimia yang awalnya dianggap sulit menjadi mudah karena menggunakan alat peraga yang nyata sehingga tidak abstrak lagi. Gagasan membuat kegiatan menunjang pembelajaran terkadang tidak harus baru. Burhanuddin SE memilih topik kegiatan yang diberi judul ”Jamur Ajaib” untuk menunjang pelajaran ”Kewirausahaan” yang diajarkannya di SMK Amir Hamzah Medan. ”Jamur tiram jenis makanan yang lezat tapi belum memasyarakat berarti pemasarannya masih menjanjikan, di samping itu jamur mengandung bermacam kalori serta antioksidan yang dapat mencegah penyakit kanker, di sana peluang usahnya,” kata Burhanuddin menerangkan latar belakang gagsannya.

Dengan kegiatannya itu Burhanuddin berharap, siswa dapat termotivasi menjadi wirausahawan yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan baik untuk dirinya maupun orang lain. ”Program ini melibatkan 47 siswa, mereka akan mengerjakan budidaya jamur dan memasarkannya. Ada diskusi dan evaluasi sebagai pembelajaran,” terangnya.

Kreativitas Fahriza Marta Tanjung SPd, guru SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan pantas diacungi jempol. Guru bidang studi ”Teknik Instalasi Tenaga Listrik” itu membuat alat peraga mata pelajaran yang diajarkannya dalam bentuk permainan monopoli. Pelajaran instalateur listrik yang rumit, diajarkan Fahriza menjadi mudah. Peraga yang digagasnya memungkinkan siswa belajar sambil bermain. Dalam permainan, siswa sekaligus mempelajari perencanaan membuat denah instalasi listrik bangunan rumah.

”Kita siapkan model permainan monopoli, lengkap dengan materi pelajaran di dalamnya,” ujarnya.

Fahriza, Burhanudin, Rista dan Anisah hanya bagian dari sekitar 43 guru SMK di Medan yang kreatif dan menyertakan gagasannya untuk program Citi Success Fun 2011, sebuah program yang memberikan dukungan finansial bagi guru yang ingin mewujudkan gagasan kreatif untuk menunjang pembelajaran di sekolah.

Selain mereka, ada Rahmah El Yunusiyah SPd dari SMK Panca Budi 2 Medan dengan judul kegiatan ”Laboratorium Akuntansi dan Administrasi Perkantoran”, Nur Hamidah SPd juga dari SMK Panca Budi-2 (In Hous Training), Tuti Handayani SPd dari SMK Amir Hamzah (Mencari Untung dengan Program Kimia) dan puluhan guru SMK lainnya.

2 komentar to “Dari Jamur Ajaib sampai Mancis Multiguna”

  1. kasmanto says:

    Selamat untuk Guru-guru di indonesia, khususnya guru SMK, atas peran serta kreatifitas dan inovatifnya di program CSF, moga ini sebagai embrio untuk meningkatkan prestasi siswa-siswinya, dan memakmurkan Bangsanya, saya ingin yang kami buat di program ini bisa untuk menambah sesuatu yang kurang dari sesuatu yang telah direncanakan namun belum sempurna, dari dukungan awal darimu CSF, aku ingin memasukkan program yang penting kedalam tahapan silabus sekolah agar lebig sempurna dan bisa sinergi dengan apa yang telah direncanakan lebih dahulu namun belum lengkap, terima kasih atas dukunganmu selama ini, moga esok menjadi lebih baik, semuanya ini tidak terlepas dari dorongan finansial darimu Citti Succces Fund (CSF), sekali lagi kami mengucapkan terima kasih atas semua itu, moga bermanfaat bagi sesama. AAMIIN. Salam SMK bisa.




  2. Burhanuddin says:

    Apa yang diungkapkan bapak Kasmanto, menggugah hati dan semangat guru SMK agar lebih memacu kreatifitas kita, dalam rangka mencerdaskan kehidupan anak, bangsa.
    Terima kasih tentu kita sampaikan kepada CSF dan Yayasan Hope Indonesia yang tergerak memfasilitasi para guru SMK dalam mewujudkan ide kreatifnya.
    Semoga CSF dengan Yayasan Hope Indonesia, bertambah sukses dan memberi mamfaat bagi kemajuan dunia pendidikan di negeri tercinta ini, amin.




Tinggalkan balasan