SMA Negeri 25 Bandung
Pada semester 1 kelas X, konsep kimia banyak berupa teori, yang pembelajarannya monoton sehingga menyebabkan siswa tidak dapat menyerap pelajaran dengan maksimal. Apalagi pelajaran kimia untuk kelas X, masih dianggap hal yang baru ditambah lagi materinya adalah abstrak, seperti struktur atom, siswa sulit membayangkan bagaimana atom itu? Alhasil terbukti siswa yang aktif berinteraksi saat pelajaran berlangsung, baik dengan guru atau dengan sesama siswa jumlahnya sangat rendah. Dari 8 kelas rata-rata hanya 17% siswa yang aktif mengikuti pelajaran.
Atas dasar permasalahan ini maka munculah ide untuk membuat para murid tidak monoton saat belajar kimia dengan menggunakan alat peraga agar dapat mengkongkritkan konsep abstrak pada sub pokok bahasan pengisian konfigurasi elektron. Media pembelajaran yang digunakan berupa alat peraga diagram mnemonik Moeller menggunakan biji sempoa. Konfigurasi elektron ditentukan oleh jumlah elektron. Elektron bergerak mengelilingi inti pada lintasan sesuai dengan tingkat energinya.
Dengan alat peraga ini memudahkan siswa memahami cara pengisian konfigurasi elektron dan meningkatkan interaksi antar siswa dengan guru sehingga tercipta pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Bagi sekolah program ini bermanfaat menambah inventarisasi baru alat-alat peraga IPA yang berguna bagi siswa-siswi lain tentunya..
Komentar yang mengikuti program:
Ganjar Kelas X-C, SMA Negeri 25 Bandung
Pengisian konfigurasi yang menggunakan alat yang dapat di bawa kemana-mana membuat pelajaran kimia dengan cara praktek lebih bisa dimengerti daripada hanya teori saja. Terima kasih Citi Success Fund…..!
Tria Kelas X-A, SMA Negeri 25 Bandung
Siswa lebih kreatif dan lebih aktif bertanya dan bekerjasama terhadap teman atau guru. Saya sangat berharap agar setiap teori yang diterangkan disertai prakteknya agar menaikkan mood belajar.
April 7th, 2013 at 8:03 am
saya tertarik, bagaimana cara membuatnya dan cara memainkannya,