Menjadikan Taksonomi Pelajaran yang Menyenangkan (Membuat Preparat Awetan Tumbuhan)

Oleh: Nurkumala Sari, S.Si.*

Taksonomi merupakan ilmu tentang identifikasi tanaman dan klasifikasi makhluk hidup berdasarkan aturan tertentu. Taksonomi tumbuhan, dalam kaitannya dengan materi pokok klasifikasi keanekaragaman hayati pada mata pelajaran biologi, dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi sebagian besar siswa, tetapi mengingat spesimen tumbuhan yang akan digunakan kadang sulit ditemukan, atau spesimen sudah berubah bentuk secara morfologi karena proses penguapan (tanaman mengalami klorosis), dapat menjadikan siswa frustasi, kesal, kecewa atau bahkan tidak dapat mendeskripsikan secara objektif bentuk morfologi (bentuk luar) yang dapat diamati sebagai kunci identifikasi.

Aktivitas klasifikasi dapat menjadi kegiatan awal yang penting mengingat klasifikasi bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis, agar mudah dikenal; (2) mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya; (3) mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup; dan (4) mengetahui evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya. Sedangkan klasifikasi memiliki manfaat penting yang dapat langsung diterapkan bagi kepentingan manusia, yaitu: (1) pengelompokan memudahkan kita mempelajari organisme yang beraneka ragam, (2) klasifikasi dapat digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan antar makhluk hidup yang satu dengan yang lain.

Salah satu solusi untuk mendapatkan hasil identifikasi dari aktivitas klasifikasi secara lebih objektif adalah dengan menggunakan spesimen tumbuhan yang baik kondisinya, dan dapat digunakan sepanjang waktu. Spesimen tumbuhan ini dapat diperoleh dengan melakukan proses pengeringan bagian tumbuhan menggunakan silika gel. Pengeringan bagian tumbuhan menggunakan silika gel dapat menghasilkan preparat awetan tanaman yang tidak berbeda jauh secara morfologi baik bentuk maupun warnanya. Selain mendapatkan preparat yang ideal untuk proses klasifikasi melalui proses pembuatan preparat awetan tanaman, siswa juga akan mendapatkan keterampilan yang dapat digunakan untuk meningkatkan jiwa wirausaha melalui usaha bunga kering.

Apakah Silika Gel, dan Dimana Kita Dapat Membelinya?

Pernahkah Anda mengamati kemasan kecil di dalam kotak sepatu, kotak makanan ringan, kotak obat-obatan, yang bertuliskan peringatan “Do Not Eat”? Isi dari paket misteri tersebut adalah silika gel. Silika gel sama sekali bukanlah gel, ia adalah materi berbentuk granul yang dapat menyerap kelembaban. Silika gel dapat menyerap kelembaban hingga 40% dari beratnya. Akan tetapi, Anda tidak mungkin menyimpan dan mengumpulkan paket-paket silika gel tersebut untuk digunakan dalam proses pengeringan, melainkan membelinya di toko-toko bahan-kimia atau membelinya secara online.

Berikut ini adalah langkah-langkah pengerjaan pembuatan preparat awetan tanaman menggunakan silika gel.

Memilih Bagian Tanaman

Siapkan bagian tanaman yang baru saja dipetik dan dalam kondisi baik. Waktu yang ideal untuk pemetikan adalah waktu lewat pagi hari, dimana bagian tanaman sudah dalam kondisi kering (tidak berembun), tetapi tidak layu karena panas.

Jika setelah proses pemetikan, tidak langsung diberikan perlakuan, maka sebaiknya bagian tanaman diletakkan didalam vas bunga yang berisi air dan diletakkan pada ruangan yang dingin hingga siap untuk dikeringkan.

Cara Menggunakan Silika Gel

Untuk mendapatkan hasil yang terbaik adalah dengan menggunakan silika gel dalam jumlah yang banyak. Gunakan kontainer kedap udara yang terbuat dari plastik, gelas atau logam. Tuang sekitar 3 cm lapisan silika gel ke dalam kontainer, dan susun bagian tanaman yang akan dikeringkan diatasnya untuk kemudian ditutup sepenuhnya dengan silika gel.

Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan menuangkan granul (butiran-butiran) silika gel disekeliling kontainer, kemudian menggoyangkannya perlahan hingga silika gel bergerak ke bagian tengah kontainer, menutupi seluruh bagian tanaman dan mengisi ruangan diantara daun-daun yang bersusun rapat atau diantara petal bunga hingga seluruh bagian tanaman benar-benar terkurung silika gel.

Proses pengeringan membutuhkan waktu antara 2 hingga 7 hari, lamanya proses pengeringan sangat ditentukan oleh jenis tanaman yang akan dikeringkan. Hasil yang terbaik adalah dengan mengeringkan hanya satu jenis tanaman per kontainer. Jenis tanaman yang berdaun dan memiliki petal bunga yang lebih tebal membutuhkan waktu pengeringan yang lebih lama dibandingkan jenis yang berdaun tipis. Hal penting yang harus diperhatikan adalah memeriksa secara regular keadaan tanaman, karena jika tanaman terlalu lama disimpan di dalam silika gel, mereka akan menjadi rapuh dan petal akan pecah (patah).

Setelah diketahui tanaman telah kering, spesimen dikeluarkan secara hati-hati dari silika gel menggunakan tangan atau menggunakan spatula, dan granula-granula yang masih menempel pada spesimen dibersihkan menggunakan kuas halus.

Menggunakan Silika Gel di dalam Microwave

Proses pengeringan menggunakan silika gel dapat dipercepat menggunakan microwave oven. Microwave oven dapat menjadi bahan pertimbangan karena dapat mempersingkat waktu pengeringan dan menghemat biaya.

Untuk mengeringkan tanaman menggunakan microwave oven, diperlukan microwavebowl (microwavesafecontainer) datar yang cukup besar, silika gel, tusuk gigi, segelas kecil air, dan spesimen tanaman segar yang sudah dipotong. Untuk mengeringkan lebih banyak spesimen, diperlukan tambahan silika gel dan glass container, atau proses pengeringan berikutnya harus menunggu hingga silika gel yang digunakan benar-benar dingin.

Ukuran wadah atau kontainer bergantung kepada jumlah spesimen tanaman yang akan dikeringkan. Silika gel dituangkan secukupnya hingga menutupi dasar wadah, dengan ketinggian sekitar setengah inchi. Kemudian, wadah ditempatkan ke dalam microwave dan panaskan pada daya tinggi (high) selama 3 menit. Proses ini dilakukan untuk lebih mengeringkan kristal silika gel. Selanjutnya wadah dikeluarkan dari microwave dengan hati-hati, dan didiamkan beberapa saat. Spesimen ditempatkan ke dalam wadah datar berisi silika gel yang telah dipanaskan sebelumnya dengan hati-hati.

Selanjutnya adalah menuangkan kristal silika gel secara perlahan-lahan ke atas permukaan spesimen tanaman, dan memastikan spesimen tanaman tertutup silika gel dengan baik. Setelah itu segelas air kecil diletakkan dan ditempatkan di bagian sudut belakang microwave atau di bagian pinggir dari revolvingtray, dan wadah microwave datar berisi spesimen diletakkan di bagian tengah. Rata-rata waktu pengeringan di dalam microwave oven dengan daya 800 watt (high heat) adalah bervariasi. Lama pemanasan di dalam microwave tergantung pada jenis tanaman yang digunakan. Jika spesimen tanaman yang digunakan berukuran agak besar, tebal serta lembab, dapat dipanaskan dengan waktu kurang lebih 5 menit hingga benar-benar kering. Tapi jika spesimen berukuran kecil, dan memiliki banyak petal (untuk spesimen bunga), dapat dikeringkan dalam waktu 2-3 menit. Pada kegiatan ini, dibutuhkan beberapa kali eksperimen untuk mendapatkan periode waktu pengeringan yang terbaik untuk tiap jenis spesimen tanaman.


Setelah proses pemanasan selesai, wadah berisi spesimen dikeluarkan dari microwave dan didiamkan 20 hingga 30 menit. Hasil terbaik dapat diperoleh dengan mendiamkan spesimen tanaman terkurung di dalam silika gel selama 2 hinga 6 jam dibandingkan mengeluarkannya terlalu cepat.

Spesimen tanaman dikeluarkan secara hati-hati, dan kristal silika gel yang tersisa pada spesimen dibersihkan dengan menggunakan kuas halus. Untuk hasil yang terbaik dapat dilakukan penyemprotan dengan menggunakan spray akrilik (acrylic spray) atau hairspray pada setiap spesimen. Hal ini berfungsi untuk menyegel dan melindungi spesimen yang digunakan. Setelah kristal silika gel telah benar-benar dingin, dapat digunakan kembali.

Spesimen tanaman yang telah dikeringkan dapat digunakan sebagai kunci determinasi pada proses klasifikasi makhluk hidup (khususnya klasifikasi tumbuhan) dengan menggunakan sistem alami.

Keterangan tambahan:

  • Sistem klasifikasi makhluk hidup terus berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya Taksonomi. Saat ini diketahui terdapat 3 (tiga) sistem klasifikasi makhluk hidup, yaitu Sistem Artifisial (Buatan), Sistem Alami, dan Sistem Filogenetik.
  • Klasifikasi sistem alami dirintis oleh Michael Adams dan Jean Baptiste de Lamarck. Sistem ini menghendaki terbentuknya kelompok-kelompok takson yang alami. Artinya anggota-anggota yang membentuk unit takson terjadi secara alamiah atau sewajarnya seperti yang dikehendaki oleh alam.
  • Klasifikasi sistem alami menggunakan dasar persamaan dan perbedaan morfologi (bentuk luar tubuh) secara alami atau wajar. Contoh, hewan berkaki dua, berkaki empat, tidak berkaki, hewan bersayap, hewan bersirip, hewan berbulu, bersisik, berambut dan lain-lain. Sedangkan pada tumbuhan, ada kelompok tumbuhan berkeping biji satu, berkeping biji dua.

Reference:

* Penulis adalah pengajar di SMA Negeri 97 Jakarta dan merupakan Guru Penerima Dana CSF 2009

5 komentar to “Menjadikan Taksonomi Pelajaran yang Menyenangkan (Membuat Preparat Awetan Tumbuhan)”

  1. nena says:

    Wah, kelihatannya menyenangkan sekali! Bisa membuat preparat sendiri, pasti bikin lebih semangat lagi belajar!




  2. ihsan says:

    Ada yang tahu tempat belinya silika gel secara on line??tolong dong…saya tertarik mau praktekkannya…sayang kan kalau hanya tahu saja tanpa praktek ??!!terimakasih




  3. oghan says:

    Thank you atas kreatifitasnya sbg seorang guru. semog wawasanya terus bertmbah, and all the best




  4. ary widi kristiani says:

    tks. Idenya. Dan saya lakukan untuk menginspirasi 3 buah hati saya. Salam edukasi.




  5. vista says:

    idenya bagus juga…




Tinggalkan balasan