SMA Negeri 1 Kediri Tabanan
Mengevaluasi dari kemampuan siswa memahami pemahaman konsep, konsep energi khususnya dan analisis beberapa temuan yang didapat dari anak, teman guru di Sekolah Dasar (SD), dapat disimpulkan bahwa masih diterapkannya sistem pembelajaran yang bersifat sepihak (guru saja) dan masih ditemukan pola pembelajaran yang bersifat ceramah. Padahal dalam era globalisasi dan perkembangan IPTEK dewasa ini yang sangat pesat, hal tersebut sudah agak dikurangi dan bahkan ditiadakan. Diharapkan guru lebih proaktif dalam mencari pola pendekatan yang bersifat inovatif. Anak-anak kita yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) merupakan pondasi pendidikan awal yang diibaratkan sebagai kertas putih, maka pembentukan pola berfikirnya harus diisi dengan pembelajaran / konsep yang benar.
Banyaknya keterbatasan media / alat penunjang dan juga alat-alat laboratorium yang belum sepenuhnya bisa dipenuhi oleh pemerintah. Karena banyaknya Sekolah Dasar yang ada dan juga keadaan guru yang masih kurang. Hal ini membuat ide untuk mengadakan kegiatan yang melibatkan siswa dari SMA Negeri 1 Kediri untuk membantu permasalahan dengan mengadakan alat peraga sehingga pembelajaran dan penanaman konsep yang akan diberikan lebih mudah dipahami oleh siswa, dan juga guru dalam menyampaikan materi pembelajaran lebih mudah serta menarik. Dengan melibatkan siswa sebanyak 42 orang maka kami mulai membuat beberapa alat peraga diantaranya alat perubahan energi. Setelah alat peraga tersebut selesai maka para siswa akan mendistribusikan serta mempresentasikan kepada anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan selanjutnya disumbangkan untuk membantu proses pembelajaran dan memperkaya sarana laboratorium.
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah menumbuhkan rasa kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitar terutama kepada adik-adik kelas. Juga memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi siswa untuk mengembangkan diri sebagai bekal hidup.