Terlupakannya Peran Strategis “Guru”
Oleh: Agus Edy Supriyanto*

Pernahkah anda membaca buku “Manusia dan Antariksa?“ oleh Arthur C. Clarke. Buku ini banyak terdapat di perpustakaan sekolah kita sejak tingkat SD, SMP, SMA bahkan Perguruan Tinggi dari Pustaka Live.

Betapa mencengangkan setelah kita baca di dalamnya. Sebenarnya penciptaan dan gagasan pertama “Roket“ berbahan bakar cair adalah Robert Hutching Goddard dari Amerika seorang perintis natural dan tulen, dan Konstantin Tsiokovsky dari Jerman serta Hermann Oberth dari Rumania mereka terjun dalam kegiatan praktuis. Goddard melaksanakan perhitungan-perhitungan tentang peroketan dan penerbangan antariksa, merancang mesin dan peralatannya, mempelajari bahan bakar, membuat dan menerbangkan roket hasil karyanya.

Bahkan menurut ahli roket Jerome Hunsanker mengatakan “Setiap roket dengan bahan bakar cair yang terbang adalah roket Goddard.“ Bahkan Goddard sendiri telah membidik bulan pada tahun 1920-an biarpun roketnya belum mampu terbang melewati batas 500 meter.

Tetapi anehnya bahwa Hermann Oberth sebagaimana Tsiolkovsky dan Goddard mempunyai mata pencaharian sebagai “Guru.“ Akankah dunia mengakuinya peran guru saat ini?

Tentang Roket Belt

Roket Belt adalah roket punggung dengan berbahan bakar cair H2O2 (Hidrogen Peroksida) dalam Combutin Chamber (Ruang Bakar) dikatalis dengan Samarium Nitrat dan Logam Perak Murni didalam system terbuka. Karena kita kesulitan katalis inilah bapak empat anak ini mensintesis sendiri polimer cair sebagai pengganti Samarium Nitrat yang hanya dijual oleh perusahaan swasta asing Amerika melalui internet.

Polimer sintesis ini sebagai bahan agar kita bisa mandiri dan menerbangkannya sebagai wujud praktisan bahwa guru pun mampu memberikan spekulan-spekulan yang tidak kalah dengan lembaga lain yang bergerak pada produk provit.
Roket Belt sering digunakan oleh astronot-astronot luar angkasa agar dapat bergerak bebas tanpa harus menggunakan tali pengikat sehingga gerakan sungguh-sungguh sangat bebas.

***

Pertengahan tahun 2007 dengan keberhasilan intern di laboratorium SMA Mataram tempat bapak ini mengajar telah berhasil mengkatalis H2O2 menjadi energi dorong yang sangat dahsyat bahkan karena kedahsyatannya ini telah menghancurkan sebagian laboratoriumnya tempat bekerja dan sebagian besar alat-alat praktikum dengan material H2O2 150 cc berkadar 50% plus polimer katalis temuannya 0,05 mg. Begitu dahsyatnya ledakan ini sehingga terngiang pada telinganya apa yang diucapkan oleh Bp. Petrus sebagai laboran SMA Mataram dengan sedikit bersenda gurau, “Inilah… Pak Agus yang dikatakan benar-benar laboratorium luar angkasa!“

Anak dari pasangan Dalono Edy Winarto dan Soeminah ini merupakan anak ke 4 dari 3 bersaudara. Semasa kecil telah senang dengan sesuatu yang terbang vertical sehingga pada waktu umur 7 tahun malam takbiran wajahnya pernah terbakar karena bahan mercon sehingga pada waktu Idul Fitri wajahnya 90% dibalut perban seperti Mumi hidup suatu pengalaman pertama tak pernah terlupakan.

Semenjak lulus IKIP Negeri Semarang tahun 1994 terus aktif melakukan penelitian-penelitian setiap lomba tentang tekhnologi disabetnya.

Tahun 2006 akhir mengajukan penelitian tentang bahan bakar roket Belt pada Yayasan Sekolah Mataram bertujuan sebagai paying hokum jika terjadi ledakan dari bahan bakar H2O2 yang dipakainya. Tujuan lain penelitian ini adalah mengganti katalis Samarium Nitrat yang tidak mungkin didapat. Setelah bahan ini berhasil disintesa maka ledakan yang hampir mengenai dirinya dapat terhindar, inilah pengalamannya yang kedua terjadi ledakan.

Sampai saat ini masih terus dibuat rancangan Roket Belt sebagai cita-citanya memecahkan rekor Muri sebagai manusia pertama Indonesia yang terbang secara vertikal dengan roket belt buatannya sendiri.

Keinginan selanjutnya adalah meneruskan penelitian tentang H2O2 sebagai bahan bakar pompa turbin roket yang mampu memompa bahan bakar sekitar 4.000.000 ton bahan bakar cair dalam waktu 7 menit. Standar inilah yang dipakai agar roket mampu melepaskan gaya atmosfir bumi sehingga roket melayang diluar angkasa. Dan masih banyak manfaat lain pompa super kuat ini seperti banjir dapat dipompa hanya dalam waktu hitungan menit saja.

Pengalaman lain menjadi pemenang dan mendapatkan dana dari program Citi Success Fund selama dua kali pada tahun berbeda (2005, 2007).
CSF 2005 mengangkat topik “Membangkitkan sinar ultra violet dengan menguapkan logam Hg (rakasa).“
CSF 2007 mengangkat 2 topik “Konsentrat dari limbah mie dan roti.“ Serta “Si lembut dari lumut“ karena peserta diharapkan memilih salah satu topik saja maka dipilihlah Konsentrat dari limbah mie dan roti.

Karena masih panjang cita-cita untuk mengembalikan citra guru sebagai central ilmu dan agen pendidikan maka bapak dari 4 anak ini masih menerima masukan-masukan baik dari lembaga independent maupun instansi lain serta guru-guru yang berprestasi di CSF khususnya.

Beberapa prestasi lomba yang pernah dicapai:

  1. Pemenang lomba karya ilmiah berjudul “Double Function Aditif Liquid Acid Based sebagai Cleanser 2 sistem tertutup dalam perawatan internal mesin aktif diesel dan bensin,” di AKPELNI Semarang.
  2. Pemenang lomba “Efektifitas fotolisa polivinil alcohol dalam cetak mega pixel.“ Aplikasi cetak sablon tradisional finishing keramik di UNNES Semarang.
  3. Pemenang lomba “Tintanium Oksida sebagai Elasitas pada pedoman pemelastik transparan tekan sensitive.“ Suatu elastex pada campuran solatip.
  4. Pemenang lomba “Elastek Resisten Water antara polivinil alcohol dan polivinil acetate sebagai penyelamat baik karet alam maupun karet neoprene serta lapisan tipis dari calsium carbonat.“ Sumbangsih terhadap karya property pada cat tembok dan lapisan tahan gesek pada minyak kertas M3/Terpin. IMA UNDIP Semarang.
  5. Pemenang lomba “Lem PVC dari limbah jas hujan.“ IMA UNDIP Semarang.
  6. Aktif dalam penelitian Intern “Terbang dengan air.“

Penulis adalah guru SMAN 7 Semarang

3 komentar to “Terlupakannya Peran Strategis “Guru””

  1. ary widi kristiani says:

    Semangat terus berinovasi. Saya juga almater IKIP Semarang(1992) dan Pernah PPL di SMAN 7 (1989). Semoga Anda terus membangun citra SMAN7 karna punya guru yang sedia menginpirasi anak bangsa. Salam buat anak-2 SMAN 7.




  2. Hanggono says:

    Yth. Pak Petrus dan Pak Agus

    Senang sekali saya membaca artikel & prestasi Bapak. Dan kalau boleh saya mendaftar menjadi murid Bapak.
    Nama saya Hanggono, di Ketapang, Kalbar.

    Kalau boleh saya mohon informasi, barangkali Bapak dapat membantu: Saya ingin membuat roket kecil dengan propelan cair (H2O2) yang mempunyai daya dorong (thrust) relatif konstan 10 kg dengan waktu selama mungkin (kalau bisa 1 jam). Roket ini nantinya akan saya pakai untuk menggerakkan rotor helikopter eksperimen saya.
    Pertanyaan saya
    1. Dimana saya bisa mendapatkan H2O2 beserta aditif atau polimer katalis seperti yang pernah Bapak coba? Kalau tidak dijual umum, apakah saya dapat membeli dari Bapak?
    2. Untuk daya dorong 10 kg konstan, apakah Bapak punya solusi, terutama desain valve & nozzle?

    Terima kasih untuk bantuan dan sharing ilmunya.




  3. kasmanto says:

    Selamat Pak Agus Edy Supriyanto dari SMAN 7 Semarang, apa yang Bapak gagas dapat terwujud, dan berhasil apa yang di cita-citakan. mudah-mudahan siswa-siswinya atau siswa-siswi lain termotivasi untuk mengikuti jejaknya Amiin




Tinggalkan balasan