Oleh: Sudarno*
“Sebuah pohon tidaklah terlihat sebagai pohon sebelum semua bagiannya terlihat; hubungan khas antara bagian-bagiannya itulah yang menjadikannya sebuah pohon. Dan hubungan-hubungan tersebut bukan hanya keterkaitan fisik belaka; hubungan-hubungan tersebut melibatkan hubungan dengan tanah tempat tumbuhnya pohon, udara sekitar, cahaya matahari dan faktor lainnya” - (John Dewey)
Kreatif? Ah ..sebuah kata yang sering diucapkan oleh orang tua, atau guru kepada anak anaknya saat mereka sedang bermain atau belajar. Tetapi kenapa juga guru harus kreatif?
Ya, karena menjadi guru merupakan profesi yang mulia namun memiliki tantangan yang besar. Mengapa? Karena kualitas pendidikan di Indonesia saat ini masih dinilai rendah. Indonesia berada diperingkat 53 dari 55 negara yang disurvei World Competitiveness Year Book pada tahun 2007 (oh…seram) Peran guru sebagai satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, kini perlu diubah menjadi fasilitator dan sahabat bagi siswa.
Kreatifitas merupakan tuntutan pendidikan dan kehidupan pada saat ini. Kreatifitas akan menghasilkan berbagai inovasi dan perkembangan baru. Individu dan organisasi yang kreatif akan selalu dibutuhkan oleh lingkungannya, karena mereka mampu memenuhi kebutuhan lingkungannya yang terus berubah. Individu dan organisasi yang kreatif akan mampu bertahan dalam kompetisi global yang dinamis dan ketat.
Seiring dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), guru tidak perlu lagi menjadi “penceramah” yang terus berceramah dan menjejalkan berbagai teori kepada peserta didik. Sudah bukan zamannya lagi pesertadidik/pembelajar diperlakukan bagai “tempat kosong” yang hanya sekadar menjadi penampung ilmu. Peserta didik perlu diperlakukan secara utuh dan holistik sebagai manusia-manusia pembelajar yang akan menyerap pengalaman sebanyak-banyaknya melalui proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.Saat ini guru harus mampu mengelola, memfasilitasi siswanya yang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda serta kecerdasan yang berbeda dan mampu menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Lalu bagaimana menjadikan diri kita kreatif? Untuk ini diperlukan strategi jitu yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, Strategi-strategi tersebut sebaiknya diterapkan sebagai aktivitas yang terintegrasi..
1. Pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning).
Guru menurut strategi ini berperan sebagai fasilitator yang menolong para siswa untuk melakukan refleksi diri, diskusi kelompok, bermain peran, melakukan presentasi secara dramatikal, dan berbagai aktifitas kelompok lainnya. Guru juga berperan sebagai teman belajar, inspirator, navigator, dan orang yang berbagi pengalaman. Para siswa diberi kebebasan untuk memilih perspektif yang akan mereka gunakan untuk mempelajari suatu topik. Berbagai metode tersebut akan membuat para siswa berubah dari pendengar pasif menjadi observer, mampu menunjukkan kemampuannya,danco-learner.
2. Penggunaan alat bantu dalam pengajaran (multi-teaching aids assisstance).
Guru-guru yang kreatif dan banyak akal menggunakan berbagai peralatan dalam mengajar, seperti penghancur kertas, kotak mainan, palu, naskah tulisan para siswa, power-point, komputer, dan peralatan multimedia serta menggunakan barang bekas untuk menggairahkan para siswa dalam berfikir, memperluas sudut pandangnya, dan memicu diskusi yang lebih mendalam.
3.strategi manajemen kelas (class management strategies).
Strategi ini mencakup pembuatan iklim interaksi antara guru dan siswa yang bersahabat dan memperlakukan siswa dengan menghormati berbagai kebutuhan dan individualitasnya. berbicara dengan nada dan bahasa tubuh yang ramah (gentle), tidak menginterupsi atau menghakimi secara tergesa-gesa pada saat para siswa mengekspresikan ide-idenya.kepada para siswanya.. Humor yang digunakan guru di dalam kelas dapat menjadi jembatan penghubung antara guru dan siswa, serta menyediakan lingkungan belajar yang santai.
4.Menghubungkan isi pengajaran dengan konteks kehidupan nyata.
Esquivel (dalam Horng dkk., 2005) mengemukakan bahwa para siswa menyukai pelajaran yang berhubungan dengan berbagai peristiwa kehidupan nyata. Guru yang mampu memberikan pelajaran sesuai dengan konteks nyata kehidupan berarti telah membagikan pengalamannya kepada para siswa. Hal ini akan menjadi pemicu bagi para siswa untuk memberikan respon, berdiskusi, dan berfikir dalam tingkat tinggi.
5. Menggunakan pertanyaan terbuka dan mendorong para siswa untuk berfikir kreatif (open questions and encouragement of creative thinking).
Pertanyaan-pertanyaan terbuka akan menggerakkan para siswa untuk berfikir kreatif. Esquivel (dalam Horng dkk., 2005) bahkan menyatakan bahwa pertanyaan terbuka merupakan karakteristik dari guru yang kreatif. Guru yang kreatif juga selalu mendorong siswanya untuk membuat dan berimajinasi dalam diskusi kelompok.
Mudahkan? Ayo kreatif…
* Penulis adalah seorang pengajar di SMA YMIK 1 Jakarta
December 22nd, 2009 at 6:46 pm
Benar Pak Darno mudah-mudahan guru-guru kita memacu dirinya untuk lebih kreatif, thx
December 23rd, 2009 at 12:34 am
Sebetulnya tidak mudah, pak
Mudah, bagi yang sudah terlatih. Bagi yang belum, apapun, bagaimanapun sederhananya, tidaklah akan mudah.
Tentunya, tidak akan dapat berkata mudah atau sulit kalau belum dilakukan.
Lakukan saja
Terimakasih untuk sharingnya, pak.
December 23rd, 2009 at 1:46 pm
@ pak semangat : betul pak, bukan kreatif sebatas sertifikasi saja..(kreatif cari sertifikat saja hehehe)
@lita ; ayuuuuu sama sama kita belajar, kita lakukan hal hal terkecil dari sekitar lingkungan kita untuk jadi bahan ajar yang menarik dan menyenangkan dan supaya tidak sulit yuk kita mulai berlatih sedikit sedikit…
December 23rd, 2009 at 1:49 pm
sedikit ralat namun berarti : bukan sodarno tetapi sudarno..tq
December 23rd, 2009 at 8:50 pm
Terimakasih sudah disemangati, pak
Iya, harus selalu ingat bahwa pelajaran tak melulu buku.
Semoga semester depan ini, dan selanjutnya, saya (kita) membuat perbaikan yg cukup berarti. Aamiin.
Semangat! *eh… semangat juga ya, pak Semangat
January 13th, 2010 at 2:11 pm
kekreatifan seseorang tinggi karena terbentur banyak tantangan, karena landasan motivasi kuat itu yang menjadikan seseorang tetap eksis dan fun.
April 20th, 2010 at 10:57 am
Saya sedang mencari kiat-kiat kreatif untuk membuat PTK (Penelitian Tindakan Kelas), namun terbentur pada mau diapakan materi, media, metode agar terlihat berbeda dan dahsyat, terima kasih pak, saya tunggu terus transfer ide kreatifnya, Saya guru seni rupa smpn 14 depok,
Saya ingin sekali beda dengan yang sudah ada dan biasa misalnya melukis umumnya menggunakan cat toko, buku apa yang membahas bahan alami untuk media lukis?
May 17th, 2010 at 10:52 am
[...] ilustrasi: Aksi Guru. -6.235545 [...]